Kepri, September 2025.
Sejarah bola voli dunia dimulai pada tahun 1895 ketika William G. Morgan, seorang instruktur pendidikan jasmani di Young Men’s Christian Association (YMCA) di Holyoke,
Massachusetts, Amerika Serikat, menciptakan olahraga ini adalah beberapa tonggak penting dalam sejarah pertandingan bola voli dunia maupun Indonesia.
Bola voli diciptakan sebagai alternatif permainan yang lebih ringan dan kurang kontak fisik dibandingkan bola basket.
Olahraga ini dengan cepat mendapatkan popularitas di YMCA dan sekolah-sekolah di Amerika Serikat waktu itu, dan Pada awal abad ke-20, bola voli menyebar ke seluruh dunia dan menjadi semakin populer.
Kesederhanaan aturan mainnya, biaya peralatan yang rendah, dan fleksibilitas tempat bermain ukuran lapangan nya yang sederhana membuatnya mudah diakses oleh banyak orang.
Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) didirikan pada tahun 1947 untuk mengatur dan mempromosikan olahraga ini secara global. FIVB menyelenggarakan kejuaraan dunia pertama untuk pria pada tahun 1949 dan untuk wanita pada tahun 1952.
Kejuaraan Dunia Bola Voli merupakan turnamen internasional yang mempertemukan tim-tim nasional terbaik di dunia, Turnamen ini diadakan setiap empat tahun dan telah membantu meningkatkan popularitas bola voli di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Bola voli pertama kali dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang. Olimpiade merupakan ajang olahraga paling bergengsi di dunia, dan dipertandingkannya bola voli di Olimpiade telah meningkatkan popularitas olahraga ini secara global.
nah apa lagi di provinsi Kepri tiap desa lurah camat dan kabupaten kota telah memiliki lapangan dan atlet bola volley yang sudah terdidik dan terlatih sesuai ketentuan umur atlet.
Dan awal September 2025 ini,desa Resang kecamatan Singkep selatan akan mengadakan pertandingan bola volley antar desa di kabupaten lingga,dan menurut panitia pelaksana bahwa sebelum pertandingan di mulai akan diadakan pembukaan oleh pemerintah kabupaten lingga tutur nya kepada media ini.
Informasi yang diterima oleh media ini melalui kades Resang Hanafi,bahwa untuk mengatur pola permainan di malam hari, panitia telah mencabut undi peserta tim melalui mekanisme jejak digital ungkap Hanafi lewat saluran wa,2/9.
Untuk peserta pertandingan telah tercatat sebanyak 25 tim yang terdiri dari tim putri berjumlah 16 dan putra 25 peserta tambah kades Resang lagi.
Untuk menambah memeriahkan pelaksanaan pertandingan bola volley itu,desa Resang akan membuat permainan festival rakyat Melayu khususnya untuk anak anak,hal ini akan di mainkan pada waktu pagi atau sore hari jelasnya lagi.
Namun saat ini belum dapat informasi lebih lanjut apakah sistem pertandingan itu menggunakan mekanisme gugur atau dua kali main,dan panitia besar pertandingan bola volley desa Resang belum bisa di hubungi oleh media ini.
Tujuan akhir dari pertandingan bola volley ini awal September tanggal 6 tingkat umur menandakan bahwa setiap desa akan menyiapkan atlet muda intelektual, sehingga pihak KONI kabupaten lingga dapat mengambil dari atlet yang telah tersaring secara kompetisi.
Masyarakat Resang dan peserta juga pelaku UKM telah mempersiapkan kan juadah dan kuliner khas kampung Resang, untuk dirasakan dengan harga yang berpatutan.